Proses Kehidupan

Sakya Sugata 02 Desember jam 14:53
Proses Kehidupan tidak semudah menulis di atas buku,
dari sebuah kertas kosong terisi dengan karya dan tulisan yang dapat menceritakan diri sendiri, atau bercerita tentang dunia lain, sosok orang lain, atau pengalaman penting kehidupan. Semua membutuhkan inspirasi.
Penulis sudah biasa menuangkan segalanya dalam tulisannya, tetapi proses kehidupan tidaklah demikian mudahnya.

Tidak semudah menuang teh dalam cangkir,
Mudah untuk minum teh, tetapi sulit untuk menungkan teh kedalam cangkir tanpa satu tetes yang tumpah. Seorang Master Zen melatih diri dari ritual minum teh setiap sore… menuangkan sebuah teh dengan wangi dan cita rasa yang berbeda kepada orang yang berbeda, dengan tingkat derajat panas yang berbeda, dan menghasilkan aroma dan kenikmatan yang berbeda…mudah tetapi sulit dilakukan.
Apalagi mengamati proses kehidupan yang serba tidak pasti dan semua serba berbeda dalam kondisi yang selalu berubah.

Tidak semudah membaca novel,
Pembaca yang sudah terbiasa membaca novel-novel indah karya sastra, akan mudah menyelami karakter tokoh dalam sebuha novel, menghayati dan masuk ke dalam alur ceritanya. Tetapi untuk membaca sebuah proses kehidupan tidaklah mudah, membutuhkan pengenalan terhadap sosok sang diri, pengenalan terhadap lingkungan di luar diri, dan pemahaman tentang alur kehidupan yang sangat sulit ditebak, memang tidak mudah.

Tidak semudah melempar batu ke laut,
Bagi sang petualang lautan dan ombak adalah tantangan kehidupan, terkadang menguji satu keahlian dengan melempar batu sampai jauh sekali ke lautan lepas, ibarat melepaskan semua beban dalam dirinya, atau berteriak kencang mengalahkan suara ombak di laut… tetapi proses kehidupan dalam melepaskan semua beban hidup tidak semudah itu.

Tidak semudah melukis di atas kanvas,
bagi seorang pelukis, apapun dapat dilukiskan dalam kanvas, kehidupan, obyek bergerak atau tidak bergerak, atau apapun dapat dituangkan dalam kanvas, tetapi untuk menghidupkan sebuah lukisan membutuhkan keahlian dan penjiwaan yang luar biasa. Melukis proses kehidupan tidaklah semudah menuangkan dalam kanvas, karena yang dilukis adalah sifat dan karakter kita sendiri yang sangat abstrak…

Proses Kehidupan itu juga membutuhkan kesabaran seperti penulis, pelukis, Master Zen, Pembaca, dan Petualang. Agar semua proses dapat dirasakan sebagai pelajaran paling berharga dalam hidup.

Belajar dan terus belajar.. mencoba dan terus mencoba, berubah dan terus berubah, menerima dan terus menerima, berjuang dan terus berjuang, semangat dan terus semangat….. Semoga kau dapat menjalani semua proses kehidupan dalam hidupmu.

Salam Mudita,
Mudita Center