Pertanyaan tentang Penyelenggaraan Altar Buddha

Pertanyaan:

 

Kabar baik dan bahagia selalu dari kami…

semoga sami tidak bosan2 nya menjawab pertanyaan2 bodoh saya yang masih awam ini.

Setelah terakhir saya bertanya saya tentang altar dewa dan Buddha.

Setelah membaca dan merenungi apa yang telah dijelaskan kepada saya.

 

Sekarang saya bertekad penuh dalam hati dalam waktu dekat ingin memohon altar Buddha di rumah.

yang ingin saya tanyakan:

Selama ini saya sembahyang dewa, jika sekarang saya ingin menggantinya dengan altar Buddha, apa yang harus saya lakukan?

 

apakah boleh saya sendiri yang membuka altar nya utk diganti dgn altar buddha, atau harus orang yg pintar dan mengerti yang bisa membuka altar dewa nya?

mohon petunjuknnya…

Dan jika saya ingin memohon rupang Bodhisatva Avalokitesvara, Menurut sami selain avalokitesvara, sebaiknya perlu rupang siapa lagi untuk kami?

maaf jika pertanyaan nya awam sekali.

trims..

Amitofo

 

Jawab:

Namo Sakyamuni Buddhaya

Namo Amitabha Tathagataya

 

Salam hormat sahabat,

Pepatah menyatakan, mereka yang menyadari kebodohan merupakan orang bijak masa depan. Apalagi yang anda lakukan bukan kebodohan, hanya ketidak tahuan biasa. dan terlebih lagi, pertanyaan anda adalah didasari semangat untuk menuju pada Kebenaran Sejati.

Barangsiapa yang ingin melaksanakan ajaran Hyang Buddha dengan sukacita, sudah dapat dipastikan akan menjadi Buddha suatu saat nanti.

Sahabat telah bertanya tentang Dharma ketika merasa tidak tahu dan bukannya malah sok tahu, itu merupakan pelaksanaan dari Raja Ikrar Agung keenam Samantabhadra Bodhisattva.

Bagaimana mungkin pertanyaan yang tulus dan rendah hati dari seorang calon Buddha dapat menyebabkan sami sampai berani merasa terganggu dan menganggapnya bodoh?

Justru sami yang mohon maaf atas segala keterbatasan dalam waktu menyampaikan jawaban dan kualitas jawaban yang masih terbatas.

 

Itu adalah niat yang sangat agung.

Sebenarnya bila dilakukan sendiri juga bisa, karena seseorang yang telah berlindung pada Tri Ratna, Buddha Dharma Sangha, otomatis sudah menjadi murid langsung dari Hyang Buddha Sakyamuni. Yang mana merupakan Guru Dewa dan Manusia, surga ada 26 tingkat yang mana kesemuanya tidak kekal, Buddha melampaui semua tingkatan tersebut.

Artinya, dengan memahami ini, dengan murid Buddha, bila dengan kerendahan hati, berdasarkan kekuatan Buddha, Dharma, dan Sangha, pasti dapat berkomunikasi baik-baik dengan semua Brahma dan dewa.

boleh jelaskan saja, contohnya mungkin boleh seperti ini:

“wahai para dewa yang terhormat, saya telah berlindung pada Buddha, Dharma, dan Sangha. Saya telah bertekad untuk menjadi Buddha, sehingga ingin mengadakan altar Buddha di rumah. Marilah bersama-sama berlindung pada Buddha Dharma dan Sangha, karena dengan demikian akan membawakan kebahagiaan tak terbatas bagi kita dan semua makhluk.

Karena keterbatasan tempat, izinkanlah saya mengganti altar sederhana ini dengan altar untuk mengagungkan para Buddha Bodhisattva.

Semoga semua jasa kebajikan dari pemujaan dan penghormatan Sang Junjungan Semesta, dilimpahkan sepenuhnya untuk kebahagiaanmu, wahai dewa yang bajik, dan kebahagiaan semua makhluk, yang masih dalam lautan penderitaan tanpa batas, agar senantiasa berbahagia dan segera mencapai Kesadaran Tertinggi, KeBuddhaan.”

 

Setelah itu boleh nianfo Amithofo beberapa kali, lalu sambil menata altar sambil Nianfo.

Mengenai altar Buddha, bila tidak ada rupang tidak perlu dipaksakan, gambar Buddha juga boleh.

Ada rupang atau gambar Buddha Sakyamuni sebenarnya sudah cukup, bila diinginkan, boleh juga ditambahkan Avalokitesvara Bodhisattva dan Kstigarbha Bodhisattva, ketiganya biasa diagungkan sebagai 娑婆三圣 (Tiga Arya Dunia Saha).

Sudah baik adanya.

Salam sahabat

Semoga jawaban sederhana dan sedikit dukungan semangat dari sami bermanfaat bagi perkembangan batin dan kebahagiaan sahabat.

Semoga senantiasa berbahagia sehingga dapat selalu menebarkan bibit kebahagiaan pada semua makhluk

Amithofo

__/\__

Salam Mudita

SV.10.06.2013