Menghargai sebuah “Perjuangan” untuk Berubah

Banyak orang yang mengeluh, sulitnya untuk mengubah orang lain, tetapi setelah merenung lagi jauh ke dalam dirinya, faktanya menjadi sangat sulit mengubah diri sendiri…
Bila diri sendiri saja sulit diubah, apa lagi mati-matian mau menuntut orang lain untuk berubah?

Masalahnya ada juga orang yang sudah ingin berubah, tetapi kondisinya belum memungkinkan baginya untuk berubah.
Ada juga yang sudah mulai mengubah kebiasaan negatifnya, mengubah sifat buruknya, tapi sama sekali tidak mendapat penghargaan dan perhatian dari orang terdekatnya, akibatnya ia pun merasa sia-sia mengubah diri…
Ada juga yang berani tampil beda, dengan berusaha mencari perhatian dari sekitarnya, maksud hatinya mau memberitahu pada dunia kalau dia sudah berubah, tetapi malah cemooh dan tampang-tampang sinis, yang dihadapinya. Mungkin karena terlalu over confidence kali yeee…
Ada yang akhirnya trauma untuk mengubah sifat dan karakternya, karena dibilang “sok suci, elo udah bukan lagi diri loe..”
Ada yang nekad mati-matian untuk merayu orang-orang yang dulu sebagai temannya, yang telah menjauhinya karena sikap dirinya, yang dulu dianggap mereka sudah kelewatan, untuk berteman dan bersahabat lagi, tetapi mendapat reaksi yang membuatnya kecewa dan menjadi ‘mundur dan minder’ dalam menjalin hubungan persahabatan kembali.

Masih banyak lagi tentunya, kasus-kasus yang didapatkan dalam kehidupan ini, yang terjadi di depan mata, yang ada disekitar kita, yang menghiasi hari-hari kita……

Yang ingin saya sampaikan di sini adalah, kita harus “Menghargai” Perjuangan seseorang untuk mengubah dirinya, dengan memberikan kesempatan padanya untuk memperbaiki dirinya.
Jangan selalu menuntut orang lain untuk berubah, karena kita sendiri butuh proses dan perjuangan untuk mengubahnya.
Berikan dukungan moral, dan dorongan bagi mereka yang ingin memperbaiki ‘hubungan’ yang kurang harmonis menjadi hubungan yang jauh lebih mesra dan harmonis.
Berikan kesempatan bagi mereka yang ingin menjalin kembali tali-tali persahabatan yang telah putus, atau yang telah diulur sampai kendur…

Mudah untuk mencari musuh, tetapi sulit untuk mencari sahabat;
mudah mencari pasangan hidup baru, tetapi sulit mempertahankan pasangannya sendiri;
mudah mencari cinta semu, tetapi sulit mencari cinta yang tulus;
mudah menyalahkan orang lain, tetapi sulit melihat kesalahan sendiri;
mudah untuk berkata ‘mundur’, tetapi sulit untuk melangkah ‘maju’ kembali;
mudah untuk berpisah, mengapa sulit untuk ‘bersatu’ lagi?
mudah memberi ‘label’ pada seseorang, tetapi mengapa sulit mencabut ‘label’ yang sudah diberikan?

Nah.. bila anda seorang pejuang, maka akan sangat mengerti arti sebuah pengorbanan.
Bila anda adalah seorang yang senang berkorban, maka akan sangat mengerti arti menjadi ‘korban’ itu sendiri, dan jangan mencari ‘korban’ baru, dengan mengorbankan orang lain…
Bila anda adalah orang yang optimis, maka bantulah orang-orang yang pesimis.
Bila anda adalah seorang pesimis, mengapa tidak mencari teman orang yang realistis?

Apapun gaya hidup anda, apapun pengorbanan anda, bagaimanapun perjuangan anda…
semua itu tidak akan sia-sia… dan ingatlah, bila orang-orang masih sulit menerima anda,
minimal di sisi lain, pasti banyak yang menanti kebaikan anda.
Bila teman, sahabat, pasangan anda yang lalu tidak dapat kembali disisimu lagi,
jangan khawatir pasti masih banyak orang yang ingin menerima anda menjadi temen,
sahabat, saudara, ataupun pasangan anda.
Jangan menyerah…
Tiada seorang pejuang yang mudah menyerah…

Semoga semua orang yang berhubungan dengan anda, akan dapat menghargai perjuanganmuuntuk melangkah ke arah yang lebih terang, baik, damai, dan tenang……
masa lalu biarlah berlalu, sambutlah masa depan yang ceria, dengan memperbaiki diri kita yang sekarang.Tidak perlu dengar “apa kata orang” tapi dengarlah “apa kata hatimu saat ini”
tentunya dengarkanlah kata hati yang tidak ‘makan hati’….

Merry Christmas untuk yang merayakannya,
Semoga Anda semua menjadi Terang Dunia bagi semuanya..
Salam Mudita,
www.muditacenter.com