KERA-KERA Kehidupan

Kera Sakti Sun Wu Kong sangat terkenal di seluruh penjuru dunia dengan semua keunikan sifatnya. Sifat pemberontak, sifat meu menang sendiri, sifat mau ngatur, sifat keras kepala, sifat pemarah, Serakah, dan tinggi hati. Semua itu sifatnya sebelum berjumpa dengan Bhiksu Tong.
Tetapi dengan gelang di kepalanya, sifat-sifat tersebut perlahan mulai bisa dikendalikan. menjadi sifat yang sedikit jauh lebih baik. Membela yang lemah, mengatasi ketidakadilan, melindungi Sang Guru, mengatasi segala kejahatan, dan kesetiaan. Walau pada awalnya semua dilakukan dengan keterpaksaan. Semua dilakukan karena tidak ada pilihan dan hukuman yang harus dijalaninya untuk menemani Gurunya ke arah Barat.
Tentunya ini hanya cerita dongeng dari negeri China. Bhiksu Tong (Maha Bhiksu Xuan Zang) sendiri memang ada, tetapi tokoh2 dalam cerita Xi You Ju (Perjalanan ke Barat) itu hanya ada dalam cerita dan legenda.
Luar biasanya cerita ini sangat masuk dalam kehidupan sehari-hari kita.
dan sifat monyet disini memang menunjukan sifat dasar manusia yang diliputi oleh Dosa (Kebencian).

Sifat pikiran kita yang selalu lompat-lompat, tidak bisa tenang, tidak bisa damai, tidak mau mengalah, tidak mau dihina, tidak senang di maki, selalu emosian dan mudah terpancing membuat masalah. ini adalah sifat KERA. makanya kalau hal ini terjadi biasanya orang akan bilang kita sedang KERAsukan. Padahal tidak ada yang perlu disalahkan, karena kita KERAsukan sifat KERA yang ada di dalam diri kita.

Orang yang Memiliki sifat KERA ini harus menjauhi KERAmaian, agar matanya tidak KERAjingan dengan hal-hal yang indah, KERA memiliki sifat KERAs kepala, karena jarang KERAmas, maka sering kesepian karena dijauhi KERAbat dekatnya.

KERAwanan sosial juga bisa terjadi karena sifat-sifat KERA ini sudah merajalela dalam diri setiap orang, Yang kaya tidak peduli dengan yang miskin, yang miskin semakin lepas kendali, Karena keserakahan menyebabkan orang menjual dan mendaur ulang apa saja baik yang halal maupun tidak halal. Makanan tidak lagi diperhatikan kebersihan dan kesehatannya, akhirnya banyak yang KERAcunan makanan. KERAmaian suasana membuat penjahat dengan sifat KERAnya mudah beraksi, akibatnya banyak yang KERAmpokan, kecopetan dan Kecurian. KERAsnya kehidupan menyebabkan banyak masalah sosial. KERAm otak membuat orang stuk dalam berpikir dan berbuat kebajikan.

Kejahatan KERAh putih juga semakin meningkat, kasus korupsi dan segalanya menjadi berita hangat yang menyebabkan semua orang yang terlibat ketar-ketir. Pernah kasus yang sama terjadi di China, KERAnda (peti mati) pun telah disiapkan bagi siapapun yang terlibat dan memiliki kesalahan besar dalam kasus korupsi. KERAn-KERAn bocor pun sudah harus diperbaiki, dan diganti dengan KERAn-KERAn yang baru agar air yang mengalir tidak deras, dan kebocoran dapat diatasi.

KERAjinan dalam bekerja, KERAmahan dalam bersikap, KERApihan mengerjakan sesuatu, KERAp kali harus dimiliki agar untuk mengimbangi sifat KERA yang destruktif, sehingga tercipta keharmonisan dan KERAsan dalam suasana bekerja. Yakinlah hidup kita pun akan jauh lebih KERAsa Indah dan bermakna.

Semoga kita semua dapat bersama-sama menjaga dan mengendalikan sifat KERA dalam diri kita, jangan biarkan diri kita KERAsukan KERA dalam pikiran sendiri, Belajar untuk mengendalikan diri sendiri. KERAk-KERAk dalam sel-sel otak kita perlahan harus dibersihkan agar tidak KERAs dan berkarat.
Hidup ini adalah pilihan, mau menjadi baik atau tidak semua kita sendiri yang menentukan. Buanglah semua persolaan Hidup yang tidak penting bila dirasakan sangat menganggu ke dalam KERAnjang sampah. Daur ulang semuanya agar menjadi pupuk-pupuk kebijaksanaan yang berarti bagi kehidupan kita.

Kendalikan Si KERA dalam hati kita, belajarlah menjadi Bijaksana seperti KERA sakti belajar bijaksana dengan Biksu Tong. Maka hidup kita akan jauh lebih indah. Berjalan aman kemana juga, karena kebajikan dan kerjasama, kerendahan hati dan kebijaksanaan akan menjadi pelindung hidupmu yang baik.

Salam Mudita,
Neng Xiu
www.muditacenter.com