Ke’Puas’an Hati Sebuah “Kuas”

Aku adalah sebuah kuas, sebuah kuas yang biasa-biasa saja..

Tetapi bila di pegang oleh sang maestro maka apa yang ku kuaskan akan menjadi lukisan yang bernilai seni tinggi dengan harga jual yang tinggi. Sebuah karya seni dengan keindahan yang muncul dari imajinasi dan buah tangan Sang Maestro, tidak membuatku tinggi hati, tetapi aku bersyukur karena aku merupakan bagian dari mereka. Walau aku bukan siapa-siapa tetapi telah dapat memberikan suatu warna dan sentuhan kehidupan bagi  yang melihatnya. Semoga semua manusia juga dapat melukiskan warna-warna indah bagi kehidupannya.

 

Bila dipegang oleh tukang bangunan, maka apa yang ku kuas akan menjadi pelindung bagi rumah atau bangunan yang dibangunnya, bersama dengan cat aku akan memoleskannya ke dinding dimana aku akan beraksi, menyulap sesuatu yang jelek menjadi tampak indah dan bagus… walau aku tidak begitu berarti bagi siapapun, tetapi hasil kuasanku dapat memberikan keteduhan bagi penghuni rumah, berharap mereka dapat selalu bahagia, membina rumah tangga yang harmonis.

 

Bila aku dipegang oleh seorang tukang kue, biasanya mentega dan telur menjadi baikku, memoleskannya pada adonan yang akan dipanggang, memberikan warna dan tekstur yang baik pada kue yang akan di hidangkan. Doaku semoga siapapun yang memakannya akan selalu bahagia, terbebas dari kebencian dan kemarahan. mereka tidak akan kelaparan dan selalu sukses dalam segala hal.

 

Bila aku disentuh oleh para wanita, maka sungguh kehormatan bagiku, dapat mempercantik dan memperindah mereka… dengan bekerja sama dengan kosmetik kecantikan, sapuanku di wajah mereka dapat membuat seseorang menjadi tampil lebih menarik dan percaya diri, walau sering ku katakan bahwa kecantikan yang sesungguhnya adalah dari dalam hati, dan kecantikan hanya sebatas kulit saja. Tetapi aku bahagia dapat memberikan manfaat bagi mereka… semoga mereka dapat menyadari arti kecantikan yang sesungguhnya. Karena kebaikan melebihi segalanya. Senyuman yang tulus yang menghiasi wajah mereka pasti membuat mereka semakin menarik.

 

Paling sering aku dipakai oleh orang-orang dari cleaning service, yang bekerja dengan giatnya. Mereka mengunakan aku untuk menyapu daerah2 yang sulit di jangkau oleh sapu yang besar, dan bagian-bagian yang sulit di jangkau oleh sahabatku ‘serbet’… kadang aku berterima kasih akan badanku yang kecil, semoga apa yang kubersihkan dapat membuat orang lain yang melihatnya menjadi bahagia. Semoga debu yang menempel di setiap benda dapat ku bersihkan. Doaku bila saja aku dapat membersihkan debu di hati setiap manusia, semoga semua orang dapat mengikis kekotoran bathinnya sedikit demi sedikit…

 

Bila para ahli Geologi mengunakan aku, wahh rasanya aku menjadi begitu penting. Aku adalah yang pertama menyapu dan menemukan semua benda purbakala, peninggalan sejarah. Dan saksi bisu akan kemajuan dan perkembangan budaya masa lalu… memang ku sadari bahwa segala sesuatu terus berubah, jaman terus berubah, kebudayaan berubah, dan moralitas manusia juga terus berubah, budi perkerti juga berubah… walau banyak yang mengatakan semakin menuju pada kemerosotan bathin, tetapi aku berharap banyak juga orang baik di dunia ini, dan banyak dari mereka yang salah jalan akhirnya dapat menemukan jalan yang terang dan bahagia…

 

Yang luar biasa adalah ketika para Lama, rimpoche, pematung, dan artist Buddhis mengunakan aku untuk membuat suatu karya besar dalam bentuk patung, lukisan, tanka, atau apapun… aku merasa sangat bahagia sekali karena apa yang ku persembahkan dengan ketulusanku mengimbangi ketulusan mereka dalam memberikan persembahan kepada Buddha, Dharma dan Sangha… menjadikan karya seni dan Puja  yang bernilai tinggi, penuh dengan cinta kasih, semangat dan keyakinan, dan dalam proses pembuatannya tidak luput dari doa-doa yang terpancar dari hati yang terdalam. Semoga semua mahluk selalu berbahagia, bebas dari penderitaan dan bebas dari keserakahan, kebencian dan kebodohan bathin… Damailah Bumiku, Damailah duniaku, Damailah Semestaku….

 

Sekali lagi kusadari Kuas adalah tetap Kuas…

Kuas yang tidak berkuasa atas dirinya sendiri,

Tetapi apa yang telah dikuas akan memberikan arti bagi siapapun….

Semoga aku dapat selalu hadir di hati setiap orang….

Walau aku bukan siapa-siapa yang suatu saat akan hancur dan terlupakan…

Aku bersyukur dan ‘Puas’ menjadi “Kuas”…

Salam Mudita

Mudita Center