Sekedar renungan

Sesuatu yang telah diberikan, kita pikir itu MILIK kita

sesuatu yang telah didapatkah, kita pikir itu MILIK kita

sesuatu yang diperoleh, kita pikir itu adalah MILIK kita

semua MILIK kita, PUNYA kita dan menjadi HAK kita

 

tanpa kita sadari begitu kita terpisah darinya

begitu sakit rasanya...

begitu dalam penderitaannya...

begitu besar kehilangannya

begitu dalam jurang kesedihannya....

 

bila dengan pikiran dan pandangan benar...

kita dapat melihat sebagai berikut

Ia datang tanpa diundang...

Ia pun pergi tanpa berbekas...

Ia yang datang dan pergi semua bukan milik kita

dan tidak perlu kita menderita karena melekatinya

 

selagi bersama, bahagialah

selagi memiliki, hargailah

selagi ada, rasakanlah

 

sewaktu berpisah, kenanglah

sewaktu pergi, relakanlah

sewaktu kehilangan, lepaskanlah

bahagia dan menderita hanya dalam pikiran......

 

salam mudita,

mudita center 


Kebahagiaan dari Berbagi

Mereka yang mengerti berbagi adalah mereka yang tidak pernah kekurangan.

Mereka yang senang bersama-sama adalah mereka yang tidak pernah kesepian.

Mereka yang senang menyendiri terkadang adalah mereka yang penuh dengan inspirasi, asal tidak menutup dirinya.

Mereka yang senang membantu sesamanya adalah mereka yang tidak pernah merasa ditinggalkan teman-temannya.

Mereka yang bijaksana terkadang tidak terlihat sebagai orang yang bijaksana tetapi memiliki seribu makna dan arti yang mendalam bagi orang-orang disekitarnya.

Mereka yang terbelakang ternyata memiliki kemajuan yang luar biasa dari yang meninggalkannya, karena dapat menerima dan ada keinginan yang kuat untuk terus untuk berubah.

 

Marilah kita berbagi....

berbagi sedikit kebahagiaan,

berbagi sedikit kasih sayang,

berbagi sedikit cinta,

berbagi pengalaman hidup,

berbagi hal yang menyenangkan

percayalah hidupmu tidak akan pernah kekurangan........

 

salam mudita,

Mudita Center


Renungan Pagi hari

Dengan menyadari sulitnya kehidupan sebagai manusia, maka kau akan menghargai setiap orang yang hadir dalam kehidupanmu.

Mereka yang jahat bukan karena tidak memiliki benih kasih sayang, dan mereka yang baik tidak berarti tidak dapat menyakiti perasaanmu.

Jahat atau baik sesungguhnya dua sisi mata uang.

bila kita dapat melihat dengan kesungguhan hati maka semua orang dapat menjadi sangat menyenangkan, dan semua orang pun bisa jadi sangat menyebalkan... ternyata semua itu hanyalah permainan perasaan kita saja.

Terimalah hidup apa adanya, jangan dipersulit dengan ilusi dan fantasi, biarlah semua mengalir apa adanya dan menjadi bagian dari hidupmu.

Sukha dan dukkha pasti datang silih berganti dengan menerima sesuatu apa adanya maka kau akan dapatkan kebahagiaan di sini tepat dalam lubuk bathinmu.

 

salam mudita,

Mudita Center


Kebahagiaan ada dimana yah?

Kebahagiaan bukan di luar diri, dan tidak perlu susah-susah dicari.

Karena kebahagiaan sesungguhnya ada dalam diri kita Hanya saja kita jarang sekali memperhatikan kebahagiaan yang kita miliki.

Karena kebahagiaan tidak ‘menyakiti’, kebahagiaan hanya mem’buai’ kita. sedangkan derita muncul karena ada yang ‘disakiti’ dan sesuatu yang terluka akan sulit untuk diobati.

Bila saja kita bisa membiasakan diri melihat sesuatunya dengan hati kita yang ‘tersenyum’ maka segala sesuatunya adalah sumber dari kebahagiaan.

Bila hati kita ‘mendung’ maka segala sesuatunya adalah penderitaan.

Derita pun tidak perlu dicari, karena itu pun berada dalam diri kita.

Bahagia atau menderita hanya dalam pikiran kita.

Mau happy jangan lupa diri, karena derita muncul saat kebahagiaan lenyap.

sekarang sedang mederita, juga jangan sedih, karena kebahagiaan akan muncul saat penderitaan lenyap.

Bedanya maukah kita melenyapkan penderitaan untuk kebahagiaan?

Mengapa bersedih? Wake Up!

Jangan hancurkan diri sendiri dengan derita yang berkepanjangan. Masa di depan masih banyak yang perlu dikerjakan dan disetiap harinya pastilah terdapat kebahagiaan.

Ibarat dalam satu pohon jeruk, tidak mungkin semuanya manis, dan tidak mungkin semuanya asam….

manis atau asam semua harus kita rasakan.. dengan merasakan sesuatu yang asam baru bisa menghargai sesuatu yang manis.

jangan terlena dengan hal-hal yang manis, karena bila segala manis telah habis kita nikmati, siap-siap menikmati sisanya yang asam.

Untuk itu baik asam atau manis semua harus kita rasakan dengan suka cita, maka rasa asam akan terasa begitu ‘SEGAR’ dan Manis dengans sedikit asam akan terasa ‘Nikmat’

 

Salam mudita,

Neng Xiu 08


Burung yang bijaksana yang terbebas dari ‘burung panggang’

Posted by nengxiu in Sebuah Renungan |Edit

Suatu hari seekor burung yang bijaksana melihat api yang mulai membakar satu pohon di hutan. karena cuaca yang sangat panas dari sengatan terik mentari serta gesekan dari dahan pohon itu, menghasilkan percikan api yang membakar satu pohon di tengah hutan.

Burung itu dengan sekuat teriakannya mengajak burung2 lain untuk pindah mencari tempat yang aman… karena ia berpikir api ini akan menjalar dan membakar seluruh isi hutan tersebut.

tetapi banyak sekali burung2 yang menertawakannya, bagaimana mungkin api yang membakar satu pohon dapat membakar seluruh pohon-pohon di hutan.

Iapun tidak patah semangat, mengajak siapa yang ingin ikut bersamanya untuk mengungsi mencari perlindungan yang aman di hutan lain. Memutuskan agar segera berpindah.

Banyak burung-burung congkak yang tidak memperdulikannya dan terus bersarang dan tidur dalam sangkarnya…

sampai malam tiba seluruh hutanpun terbakar.. dan semua burung-burung sombong tersebut menjadi burung panggang.

Burung yang bijaksana berhasil selamat di tempat yang aman, beserta teman2nya yang berhasil diyakinkannya.

 

cerita ini kadang sama seperti diri kita. sering kali kita tidak percaya dengan mereka orang yang bijaksana. Sering kali kita menganggap pikiran kita adalah yang paling benar, bahkan bahaya sudah di depan mata, kita anggap ringan hakan pandang sebelah mata.

Sedangkan mereka yang bijaksana paling sering mendapat cemoohan, dibilang sok tahulah, dibilang sok bijaklah, dll. hanya mendapat hinaan dan ketidak percayaan dari teman-teman maupun orang lain yang tidak sependapat dengan cara berpikirnya. inilah yang dinamakan sungguh sulit meyakinkan orang untuk terbangun dari Mimpinya agar dapat melihat dengan jelas apa kondisi dunia ini yang sesungguhnya.

akhirnya mereka yang bijaksana dapat meneruskan hidupnya dan membantu banyak orang yang dapat dibantu…

mereka yang sombong dan penuh dengan keangkuhan… hanya mengalami penderitaan pada akhirnya. Penderitaan yang dibuat oleh dirinya sendiri, penderitaan yangmuncul oleh ‘kekerasan’ hatinya sendiri.

Apakah kita masih ngotot dengan pikiran kita sendiri?

atau kita butuh seseorang sebagai petunjuk dalam kehidupan?

 

Salam mudita,

Neng Xiu

Mudita Center


Kebaktian Gabungan - Hari Besar Amitabha Buddha

09:09 Kebaktian Gabungan

11:00  Puja Makan ( Shang Gong )

 


Mudita Center Sang Penunjuk Jalan

Dalam lelahnya seseorang mencari petunjuk jalan hidupnya,

Terdapat satu tempat dimana kita dapat berkumpul bersama, sharing bersama, dan menyatukan hati bersama.

Tempat dimana kau dapat temukan kedamaian, ketentraman dan kebersamaan dalam Sang Jalan.

Rasa simpati yang kau berikan pada sesama, merupakan sifat mulia dari sifat-sifat luhur yang harus ditanamkan dalam jiwa kita.

 

Dalam menempuh perjalanan ini terkadang kita tidak pernah bisa berjalan sendiri, kita membutuhkan orang-orang yang berjalan bersama kita, membutuhkan tempat untuk berteduh dan me'recarge' bathin kita, membutuhkan tempat untuk membangkitkan semangat kita, membutuhkan orang-orang yang selalu mendorong dan memberikan motivasi bagi hidup kita.

Kadang perjalanan ini begitu berat kita tempuh, begitu jauh kita rasakan, tetapi bila dengan keyakinan benar, pandangan benar dan usaha yang gigih serta semangat yang terus menyala...

Maka dengan siapapun kita berjalan kau akan temui kebahagiaan disana.

Bagi yang tidak mengerti bagaimana harus melangkahkan kaki di dalam Sang Jalan, Mudita Center selalu terbuka untuk anda, hadir untuk anda, dan siap melayani anda...

Kami bukan pemandu jalan, tetapi kami memberikan petunjuk untuk mengarungi Sang Jalan.

mari ber'mudita' bersama Mudita Center!

 

Salam Mudita,

www.muditacenter.com


Kunjungan Mudita Youth

Mudita Youth 'bermudita' dengan mengadakan kunjungan ke Panti Asuhan Guna Nanda Jalan Tambun Rengas RT.012/01 Cakung, Jakarta Timur. Pada Hari Minggu, 7 Desember 2008. Jam 12.00 WIB

Bagi rekan-rekan yang ingin bergabung dengan kami untuk mengunjungi Panti Asuhan Guna Nanda, dapat menghubungi sms center +6281808-MUDITA (683482), berkumpul di Mudita Center, berangkat setelah selesainya kebaktian Sansekerta (10.10-11.45)

Bagi rekan-rekan yang ingin berdana sembako, permainan dan snack dapat menghubungi kantor Mudita Center.

salam mudita, Mudita Youth


Pengobatan Gratis Mudita 24 Agustus 2008

Untuk mengembangkan Sifat Mudita (rasa simpati pada sesama) maka Mudita Center mengadakan pengobatan gratis untuk warga sekitar, dilaksanakan di RW 01 Sunter Agung. menurut catatan panitia terdapat 319 pasien yang berobat. Terima kasih kepada Sponsor dan Donatur yang telah mendukung acara ini. Untuk Tim Dokter dan Volunteer kami Mudita Center mengucapkan Mudita Cita atas tenaga, dan bantuannya untuk mendukung acara ini.


Ksitigarbha Day 13-15 Agustus 2008

Pertama kali diadakan pembacaan Ksitigarbha sutra versi bahasa Indonesia selama 3 hari. Dengan dihadiri oleh umat yang datang dari berbagai tempat. Terima Kasih atas dukungan dan bantuan dana yang telah diberikan para donatur dan umat buddha sekalian selama upacara pembacaan Sutra dan Pelimpahan Jasa serta dalam pelaksanaan Sangha Dana.


Ultah Suhu Xian Bing

Ulang Tahun Suhu Xian Bing tahun ini, pertama kalinya dirayakan di Mudita Center, dengan didukung dan dihadiri oleh Keluarga Mahasiswa Buddhis dari universitas-universitas di Jakarta,
dan dihadiri pula oleh Suhu Xue Liang dan anggota Sangha lainnya.
Dalam acara ini pula sekaligus penyerahan bantuan dana dan kursi roda serta tongkat kepada Adik kecil yang berusia 8 tahun, Yuliana penderita tulang kanker dan baru menjalani amputasi pada kaki kanannya.