Antara Memiliki Kekayaan dan Dapat Mengunakan Kekayaan

Kita bisa memiliki banyak barang, keinginan yg tidak terpuaskan untuk terus mencari dan mencari kekayaan sebanyak-banyaknya, tetapi bisakah kita mengunakan semua dengan tepat, dan efisien? Bisa kah kita mengoptimalkan semua fungsi dari milik kita?
Apa yg kurang? Rasa Syukur, dan Puas serta tahu berterima kasih.

Ada pepatah: “memiliki ratusan hektar sawah, tetapi hanya sejumput padi untuk dimakan sehari” sama seperti halnya seseorang memiliki banyak rumah atau gedung mewah yg tersebar di setiap tempat, tetapi hanya butuh ranjang untuk tidur seluas ukuran ranjangnya. Dan hanya butuh peti seukuran badannya saja untuk menghantarnya pada kematian”

Memiliki tetapi tidak dapat mengunakan apalagi menikmatinya, sama seperti kebau yg kerja keras seharian tetapi tidak pernah merasakan apa yg telah dikerjakannya.
Kondisi alam, air terus menerus mengalir, udara ada sirkulasi, stock barang dan uang ada perputaran, demikian jg dengan kekayaan, semua harus bisa berputar dari sepuluh penjuru datang, dikembalikan manfaatnya ke sepuluh penjuru.
Kekayaan kita berasal dari berbagai kondisi dan faktor, buruh, karyawan, pembeli, dan masyarakat jadi seharusnya kembali lagi dapat dirasakan untuk masyarakat banyak. Itulah konsep seorang dermawan, yg selalu harum namanya dan dihormati oleh orang banyak.

Kita datang kedunia dengan tangan hampa dan saat meninggal dunia juga tiada apapun yg dapat dibawa, selain karma baik atau buruk yg menjadi warisan sejati. Kekayaan hanyalah sebuah sirkulasi di dunia, yg bila tidak dimanfaatkan untuk kepentingan kebajikan, tidak akan mengahasikan apa2.
“Memiliki harta banyak adalah orang yg kaya, mereka yg tahu mempergunakannya adalah orang yg kaya dan bijaksana”

Renungan dari Master Hsing Yun,

Disadur dan dibahasakan kembali
Oleh NX.7.3.2012